Minggu, 17 Februari 2008

Siapakah Sinarku

Ku berjalan di jalan yang gelap gulita
Tanpa cahaya yang menyinari setiap langlah
Walau langkah ini tertatih da hanya meraba
Ku tetap melngkah meski tak tahu arah

Ku melihat sebuah sinar di tempat yang jauh
Ku tujukan langkah ini untuk menggapai sinar itu
Ku harap nantinya sinar itu dapat menyinari langkahku yang rapuh
Dalam usaha menuju tujuan hidup di jalan-Mu

Sekian lama tertatih ku melangkah
Dengan menepis semua keraguan dan kebimbangan
Ku berhasil mendekati dan menggapainya
Ku genggam dengan kedua tangan agar tak terlepas

Dengan sinarnya jalan ini tampak terang
Tapia pa yang terjadi aku terlalu terlena oleh kilauannya
Aku lupa dengan janji hati setelah menggapai sang sinar
Karena kilau sinarnya ku terperosok ke dalam jurang

Tanpa kusadari di sebelah jalan ini ternyata jurang
Jurang yang tak ku ketahui seberapa dalamnya
Jurang yang tak ku ketahui seberapa gelapnya
Ku sadari sebenarnya jalan yang ku lalui sangat sempit

Ku bersyukur karena tangan kiriku dapat menggapai bibir jurang
Ku hanya menggantungkan harapanku pada seberapa kuat tangan kiri ini
Tangan kananku memegang sang sinar tak mau melepasnya
Semakin lama tangan kiri ini sudah tak kuat lagi

Tangan kanan ini harus melepaskan sang sinar
Masih banyak orang lain yang membutuhkan sinarnya aku harus melepasnya
Ku lepaskan sang sinar dan perlahan ia pergi
Ku berhasil keluar dari juranag dan sang sinar sudah pergi

Dalam lelahku ku bersujud penuh kehambaan kepada-Mu
Betapa tidak bersyukurnya hamba atas semua Nikmat-Mu
Dalam gelap dan sunyi ku teteskan air mata keinsyafan di hadapan-Mu
Betapa banyak dosa yang sudah hamba perbuat kepada-Mu

Kini dalam gelap ku berdiri sendiri
Berusaha tetap melangkah menuju jalan-Mu
Ku sadari ku membutuhkan sebuah sinar yang dapat menemaniku
Ya Allah berikanlah sebuah sinar yang terbaik untuk menemani hamba dalam meniti jalan-Mu
(Maukah kau sang gadis berkerudung putih menjadi sinarku)
Ku melihat beberapa sinar di ujung sana
Sinar yang berbeda satu dengan yang lainnya
Diri ini bimbang ke sinar yang mana kaki melangkah
Diri ini resah apakah kejadian yang lalu terulang kembali

Ya Allah Yang Maha Mengetahui
Limpahkanlah Cahaya Nur-Mu ke dalam hati hamba
Tumbuhkanlah keyakinan dalam hati hamba pada satu sinar yang terbaik di sisi-Mu
Bimbinglah langkah ini agat tidak terperosok ke jurang dalam menjemput sang sinar dan setelah menggapainya.

Tangerang, 12 Februari 2008

Tidak ada komentar: